Pages

Monday 20 June 2016

Tips Menulis Cerita Horror by Helfrida Sogara


Hai! Saya Ray. Disini saya akan berbagi pengalaman saya menulis cerita horor, dan saya akan memberikan tips dalam menulis cerita horor. Mari kita simak!

1. Menggambarkan Suasana


Dalam menggambarkan suasana di cerita horor itu sudah beda dengan di genre-genre biasa. Agar lebih menarik, gambarkan suasana yang mencekam di awal cerita. Misalnya :

"Sesaat, malam ini terasa sangat indah dengan sinar bulan purnama yang sangat cerah, tanpa ada awan yang menutupinya. Danny tertidur nyenyak sambil senyam-senyum sendiri. Tapi setelah itu, awan mulai menutupi bulan purnama sedikit demi sedikit. Angin yang tadinya sejuk dan pelan menjadi sangat kencang. Daun-daun berterbangan kemana-mana. Pintu rumah Danny terbuka sedikit tertiup angin, bukan tertiup angin, sih, karena pintu itu tadinya ditutup rapat dan dikunci, mungkin karena ada sesuatu yang ... HIIII!!!" -Misteri Phonograph Kuno, Helfrida Sogara.

Contohnya seperti itu, dan catatan lagi, cerita horror tidak bisa dipisahkan dengan latar waktu "Malam". Artinya, lebih menarik jika awal cerita diberi latar malam. Tetapi, tidak musti awal cerita selalu masuk ke suasana yang mencekam. Bisa saja mendeskripsikan tentang keanehan-keanehan atau apapun yang berada dalam konflik yang akan diceritakan.

2. Pembahasan Konflik


Dalam hal ini sangat perlu diperhatikan. Misal konfliknya adalah "Penampakan di Kamar Mandi Sekolah", di sini tokoh yang dihantui membahasnya. Disini, kita akan mencoba membuat gambaran "ekspresi" si tokoh. Misal :


"Billy baru saja kembali dari dapur untuk mengambil air minum. Sebelumnya, ia melihat dari jendela bahwa ayunan di samping rumahnya tiba-tiba bergerak sendiri, seperti ada yang menumpanginya. Ketika ia berjalan ke kamarnya, mobil ambulannya tiba-tiba nyala dan bergerak ke arahnya. Ia memungutnya dan mematikannya. Namun ketika ia sudah berada di kamar, mobil itu kembali menyala dan bergerak ke arah kamarnya. Ia mulai ketakutan, dan hendak mengambilnya. Tiba-tiba terdengar suara teriakan dari arah lemarinya. Ia pun ketakutan dan berlari ke kamarnya ibunya.

"Mom! Mom! There's something in my cupboard!" kata Billy ketakutan. Tubuhnya bergetar. Ibu Billy terbangun dan segera mengecek lemari tersebut, namun tidak ada apapun." The Conjuring 2, 2016

Intinya, dalam menceritakan konflik, tokoh sangat ketakutan. Tapi, bisa juga tokoh dibuat menjadi berubah sifat. Tiba-tiba menjadi aneh setelah melihat kejadian yang "berkali-kali". 

3. Deskripsi Penampakan


Ini yang paling penting. Agar cerita tampak menyeramkan dan asyik, dalam mendeskripsikan penampakannya mari didetailkan. Misalnya :

"Kelompok bu Sari sudah kembali ke asrama masing, dengan pelan bu Sari menutup pintu kamar, lalu pergi untuk memberi tahu yang lainnya. Tiba-tiba beliau mendengar suara nyanyian, nyanyian yang sangat merdu tapi dengan nada yang rendah. Beliau mendengarnya ketika berada di depan kamar no. 304. Suara seorang gadis sedang menyanyi. Seiring dengan nyanyian itu selesai, terdengar teriakan yang sangat lama. Tiba-tiba lampu menjadi hidup-mati-hidup-mati. Saat itu bu Sari sangat ketakutan. Beliau mendengar kaca pecah. Tanpa basa-basi, beliau membuka kamar 304 itu. Seketika lampu menjadi normal kembali, teriakan sudah berhenti, dan sebenarnya tidak ada kaca pecah. Bu Sari menghela nafas, kemudian menutup kamar 304 lalu berlari meninggalkan asrama wanita" -School Terror, Helfrida Sogara

Di sini, saya membuat penampakannya ada di kamar no. 304, teks tersebut adalah contoh penampakan yang hanya mendeskripsikan suasana saja. Namun, hantunya tidak ikut dimunculkan. Tetapi dengan seperti ini, sudah membuat pembaca sedikit merinding. Misal lagi :

" Shizuko mengambil buku Kazue yang diselipkan di bawah kasurnya. Lalu ia mengambilnya, tiba-tiba ada sepotong kertas yang jatuh. Ia hendak mengambilnya, pelan-pelan karena penasaran. Ketika kertas itu hampir tersentuh, tiba-tiba ada tangan yang mengambil kertas tersebut dari bawah ranjang. Shizuko kaget. Kemudian ia dengan takut mengintip di bawah kolong tempat tidur, namun tidak ada apapun. Kemudian ia bangkit berdiri. Lalu, lehernya terasa merinding. Ia menoleh ke belakang, ada seorang wanita dengan tubuh dilumuri darah sedang mencakar-cakar lantai di bawah tempat tidur lain. Shizuko berteriak, dan langsung berlari keluar dari tempat tidur asrama," -The Silenced 2015

Di atas saya sudah mendeskripsikan penampakan seorang wanita di bawah tempat tidur. 

4. Usahakan Misteri Tetap Terkuak di Akhir
Misi ini yang paling penting. Selalu ada misteri di cerita horor, bukan? Usahakan buatlah cerita horror yang sedikit agak riddle, dan susah untuk ditebak pembaca. Dengan seperti ini, pembaca tidak akan bosan dengan ceritamu.

5. Cari Inspirasi


Cerita horror sangat luas, kamu bisa mendapatkannya melalui novel, cerpen, kejadian, berita, ataupun film. Dengan begitu, kamu mendapat inspirasi untuk menulis cerita horror.

Demikian Tips yang bisa saya sampaikan. Maaf jika ada kesalahan, dan ada kata-kata yang tidak dimengerti. Silahkan bertanya di kolom komentar :) Salam Sastra, Ray ~^o^~

- Helfrida Miftakhur Raifa Sogara -

0 comments:

Post a Comment

 

Blogroll

About